LAPORAN PRAKTIKUM
KIMIA
PELARUTAN DAN PENGECERAN LARUTAN
NAMA: Dwi WAhyuni
Kelas: xi ipa 2
Sman 108 jakarta selatan
tahun 2011/2012
PELARUTAN DAN PENGENCERAN LARUTAN
PENDAHULUAN
Tujuan Percobaan
1. Membuat larutan dari padatan murni (garam dapur) NaCl dengan mencampurkan pelarut dalam jumlah tertentu.
2. Melakukan pengenceran pada larutan (cuka) CH3COOH dengan menambahkan pelarut dalam larutan CH3COOH.
Latar Belakang
Pengenceran adalah menurunkan atau memperkecil konsentrasi larutan dengan menambahkan pelarut. Pada proses pengenceran, volume dan molaritas berubah sedangkan jumlah molnya tetap. Oleh karena itu berlaku rumus:
Keterangan:
V1 : volume larutan sebelum diencerkan (L atau ml)
M1 : molaritas larutan sebelum diencerkan
V2 : volume larutan setelah diencerkan (L atau ml)
M2 : molaritas setelah diencerkan
Pelarutan adalah membuat larutan dari padatan murni dengan mencampurkan zat terlarut dan pelarut dalam jumlah tertentu, sehingga konsentrasinya tetap.
Pengenceran adalah mencampur larutan pekat (konsentrasi tinggi) dengan cara menambahkan pelarut agar diperoleh volume akhir yang lebih besar. Jika suatu larutan senyawa kimia yang pekat diencerkan, kadang-kadang sejumlah panas dilepaskan. Hal ini terutama dapat terjadi pada pengenceran asam sulfat pekat. Agar panas ini dapat dihilangkan dengan aman, asam sulfat pekat yang harus ditambahkan ke dalam air, tidak boleh sebaliknya. Jika air ditambahkan ke dalam asam sulfat pekat, panas yang dilepaskan sedemikian besar yang dapat menyebabkan air mendadak mendidih dan menyebabkan asam sulfat memercik. Jika kita berada di dekatnya, percikan asam sulfat ini merusak kulit (Khopkar,1990).
Pengenceran yaitu suatu cara atau metode yang diterapkan pada suatu senyawa dengan jalan menambahkan pelarut yang bersifat netral, lazim dipakai yaitu aquadest dalam jumlah tertentu. Penambahan pelarut dalam suatu senyawa dan berakibat menurunnya kadar kepekatan atau tingkat konsentrasi dari senyawa yang dilarutkan/diencerkan (Brady,1999).
Dalam pembuatan larutan dengan konsentrasi tertentu sering dihasilkan konsentrasi yang tidak kita inginkan. Untuk mengetahui konsentrasi yang sebenarnya perlu dilakukan standarisasi.standarisasi sering dilakukan dengan titrasi. Zat-zat yang didalam jumlah yang relative besar disebut pelarut (Baroroh, 2004).
Dalam kimia, pengenceran diartikan pencampuran yang bersifat homogen antara zat terlarut dan pelarut dalam larutan. Zat yang jumlahnya lebih sedikit di dalam larutan disebut (zat) terlarut atau solut, sedangkan zat yang jumlahnya lebih banyak daripada zat-zat lain dalam larutan disebut pelarut atau solven (Gunawan, 2004.).
ALAT DAN BAHAN
Corong Gelas Kimia Labu erlemeyer Gelas Ukur
Labu Ukur Botol Timbang Mortan Spatula
Batang Pengaduk Kaca Arloji Penjepit Plat Tetes
Pipa Volumetri Neraca O Haus Buret Statif & Klem
Garam Cuka Aquades
Cara Kerja
Pembuatan larutan NaCl
1. Menghitung massa padatan NaCl sebanyak 100 ml, sehingga diketahui massanya adalah 5,85 gr, kemudian timbang padatan NaCl pada neraca ohaus yang dilapisi denga kaca arloji.
2. Masukkan massa zat yang sudah ditimbang kedalam labu ukur 100 ml dengan menggunakan corong.
3. Tambahkan aquades sebanyak sepertiga labu ukur, setelah itu kocok dan aduk rata larutan dengan menggunakan spatula dan kemudian tambahkan aquades sampai batas miniskus 100 ml labu ukur.
Pengenceran larutan CH3COOH
1. Siapkan semua bahan dan alat yang diperlukan.
2. Sedotlah larutan (cuka) CH3COOH dengan menggunakan pipa volumetri berukuran 25 ml.
3. Setelah itu pindahkan larutan CH3COOH ke dalam labu ukur yang berukuran 100 ml.
4. Tambahkan aquades ke dalam labu ukur agar larutan CH3COOH sampai pada batas miniskus labu ukur 100 ml.
5. Kemudian kocok larutan CH3COOH yang telah ditambahkan aquades dalam labu ukur.
Analisis Data
1. Berapakah massa yang diperlukan untuk membuat larutan NaCl 1 M sebanyak 100 ml?
Jawab: Ar Na = 23 ; Cl = 35,5
V = 100 ml
M = 1 mol/L = 1 mmol/ml
n = V x M = 100 ml x 1 mmol/ml = 100 mmol = 0,1 mol
m = n x mm = 0,1 mol x (23+35,5) gr/mol
= 0,1 mol x 58,5 gr/mol = 5,85 gr/mol
V = 100 ml
M = 1 mol/L = 1 mmol/ml
n = V x M = 100 ml x 1 mmol/ml = 100 mmol = 0,1 mol
m = n x mm = 0,1 mol x (23+35,5) gr/mol
= 0,1 mol x 58,5 gr/mol = 5,85 gr/mol
2. Tentukan molaritas larutan yang terjadi, jika 25 ml larutan CH3COOH 7,5 M ditambah dengan 100 ml air aquades!
Diket:
Diket:
Asam sulfat yang mengandung 25% CH3COOH
Masa jenis 1,8 kg atau 1.800 gram
Mr CH3COOH = 60 gr/mol
Jawab:
Kandungan massa CH3COOH = 25% x massa larutan
= 25% x 1.800 gram = 450 gram
Molaritas CH3COOH= mol : L
=
=
= 7,5 M
V1 . M1 = V2 .M2
25 . 7,5 = 100 . M2
150 = 100 M2
M2 =
M2 = 0,67 M
Kesimpulan
1. Berdasarkan hasil pengamatan dapat disimpulkan bahwa, percobaan pembuatan larutan NaCl dan pengenceran larutan H2SO4 dapat dilakukan dengan menambahkan zat pelarut aquades.
2. Setelah melakukan pengamatan dari kegiatan praktikum yang dilaksanakan dapat diambil beberapa kesimpulan yaitu:
a) Sesuai dengan prinsip dan langkah yang ditetapkan untuk membuat larutan NaCl 1 M sebanyak 100 mL diperlukan padatan NaCl sebanyak 5,85 gram.
b) Untuk mengencerkan larutan CH3COOH menjadi larutan CH3COOH dapat dilakukan menambahkan aquades. Maka hasil yang didapat M2 = 0,67 M.